Memulai sesuatu yang baru memang tidak mudah, karena ada hambatan dari diri kita atau orang lain. Kadang hambatan itu muncul justru lebih dominan dari faktor diri sendiri. Kemauan untuk berubah, kemauan untuk tampil berbeda, kemauan untuk menjadi lebih baik dari yang sebelumnya dikalahkan dengan pikiran " begini saja sudah cukup kok" atau "ngapain cari yang sulit sulit" atau "tuhan sudah menggariskan saya begini kok"..... Hambatan dari orang lain bisa saja juga dihadapi, dalam interaksi lingkup kecil dalam keluarga, lingkungan kerja, sampai pada lingkungan masyarakat. Sekali tempo bisa jadi dibilang " wah sok sibuk" atau "kok sekarang rajin amat sih, pingin jadi manager ya" atau " wah sekarang rajin ibadah biar jadi orang alim", atau " sudah lupa nih sama kita kita yang dulu temanmu..."
Ada kata yang patut direnungkan " BERUBAH ITU HARUS, KARENA KALAU KITA TIDAK BERUBAH MAKA KITA AKAN JADI SAMPAH". bisa jadi saat ini karena pikiran kita sendiri, kita sudah menuju proses penyampahan diri sendiri secara pelan dan tidak terasa. kemudian kita akan menjadi orang yang anti perubahan. dan ketika kita sudah menjadi orang yang anti perubahan sebenarnyalah seseorang"sudah mati". Meski nampak hidup sebenarnya lah mati dalam kestatisan, tanpa dinamika dan sayangnya banyak yang tidak tahu itulah sebenarnya "kematian".
Perubahan bisa dimulai dari yang kecil kecil kemudian bermuara kebada yang lebih substantif. Perubahan dimulai sejak bangun tidur sampai tidur kembali. Saya perlu bertanya kepada kita semua:
Jam Berapakah kita bangun, lebih dulu dari ayam atau lebih lambat dari matahari?
Seberapa cepat anda melangkah 6o langkah dalam setiap menit atau 90 langkah dalam setiap menit.